AJARAN TAREKAT THAIFURIYAH MA’HAD THORIQOTUL AULIYA
1. Syare'at tanpa hakekat adalah kesia-siaan, hakekat tanpa syare'at adalah zindiq. Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya mengajarkan agar manusia tidak boleh melepaskan diantara kedua hal tersebut. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan satu persatu. Dan lintasan pada kedua hal tersebut adalah tarekat.
Mengingat banyaknya manusia yang keluar dari aturan Allah dan Rasul-Nya. Mereka kalangan yang merasa ahli syare’at tapi meninggalkan hakekat, dan juga sebaliknya, mereka yang merasa sudah sampai hakekat tapi meninggalkan syare’at. Bahkan ada yang kedua-duanya, terhadap perkara syareat ditinggalkan apalagi perkara menempuh hakekat.
2. Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya menganut ajaran tauhid Imam Asy’ari wal Maturidi dengan lebih cenderung memperdalam tauhid Fana wal Baqo, konsep Wehdatul Wujud yang diajarkan oleh Maha Guru Mursyid kami, yakni Kanjeng Syekh Thoifur bin Isa bin Surusyan Abu Yazid Al-Busthami. Sedangkan untuk fiqih sendiri kami menganut ajaran madzhab Imam Syafi’i, dan tasaufnya kami menganut ajaran hujatul Islam Imam Al-Ghazali.
Selain menjalankan amaliyah Guru Mursyid untuk memperkuat Syare'at, seluruh murid juga harus belajar dzikir khofi atau dzikir sirri dalam kifayah memperdalam sifat sama' dan bashar nya Allah, agar setahap demi setahap masuk kedalam maqom atau tempat memposisikan iman dalam perjalan ruhaniyah, dari mulai maqom muhadhoroh, mukasyafah bahkan sampai kepada maqam Musyahadah. Tingkatan iman ‘iyan, iman haq dan iman hakekat. Derajat Arif Billah, Haqul Yaqin dan sampai pada derajat ‘Ainul Yaqin.
3. Jama’ah Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya juga harus mengikuti seluruh ajaran dan wasiat Guru, selagi ajarannya baik, agar perjalanan thoriqoh atau pelakunya disebut salikin bisa sampai kepada tujuannya yaitu bermakrifat kepada Allah.
4. Mengajarkan dzikir khofi atau dzikir sirri dengan kaefiyah menghadirkan, menempah, dan mendalami sifat Sama' dan Bashar nya Allah.
5. Membimbing manusia agar jatuh cinta secara mendalam kepada Allah 'Azawajalla. Karena bila manusia sudah terlena dan jatuh cinta kepada Allah bahkan sampai mabuk kepayang, maka ia akan berhasil melepas keakuan, dan berhasil menempuh Ngelmuning Roso Rosone Sajatining Urip sebagai jalan keselamatan dunia dan akherat.
Tahuid fana wal baqo, konsep Wehdatul Wujud adalah aqidah sejati, mengamalkan ajaran luhur para Masyaikh, konsep Kullu syaiin haliqun illa wajhah.
Pada akhirnya yang ia lihat, ia dengar, ia sentuh dan ia rasakan hanyalah Allah.
Adapun bila ada setitik cinta atau apapun bentuk hubungan dalam kehidupan terhadap sesama makhluk, semata-mata ia akan mendasarinya karena Allah.
6. Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya mengajarkan "Ngelmuning Roso, Rosone Sajatining Urip" yang berarti "Ilmu rasa, dan ilmu kesejatian hidup". Mengenal Allah itu bukan dengan mata, telinga ataupun diraba. Tapi mengenal Allah itu dengan rasa, dan rasa itu tempatnya dihati, maka barang siapa yang memiliki ilmu rasa, ia akan mengenali dirinya sendiri, dan barang siapa yang mengenali dirinya sendiri, maka ia akan mengenali Allah, dan barang siapa yang mengenali Allah, berarti ia akan memahami "Sajatining Urip" dan ia akan mengerti makna dari sejatinya kehidupan.
Dan setelah ia mengerti terhadap makna dari sejatinya kehidupan, maka tiadalah kita, yang ada hanyalah Gusti Sajatining Mulyo Allah ‘Azawajalla.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هَذَااْلعَالمَ َصَغِيْرًا اَ مَامَنَا وَدَعْ اِسْمَكَ يَقِفُ دَائِمًافِيْ قُلُوْ بِنَا, كُلُّ شَيْءٍ هَاِلكٌ اِ لاَّ وَجْهَهُ
Ya Allah, jadikanlah dunia ini kecil dihadapan kami, dan biarkanlah hanya nama-Mu yang bertahta dihati kami”.
Sesungguhnya kami sadar, bahwa segala sesuatu itu akan rusak, binasa, kecuali Dzat Gusti Sajatining Mulyo Allah ‘Azza Wa Jalla.
Semoga bermanfaat maslahat dunia rawuh akhirat.
Raden Syair Langit ( Abah Leuweunggede )
Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya
sumber : Kitab Suluk Raden Syair Langit Dan Ajaran Tarekat Thaifuriyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar