BIOGRAFI RADEN SYAIR LANGIT
Nama : Renren Rohmatul Aziz
Nama Lain : Raden Syair Langit
: Abah Leuweunggede
Tanggal lahir : Ciamis, Senin 28 Maret 1988 M /
10 Sya'ban 1408 H
Raden Syair Langit adalah anak ke satu, dari dua bersaudara, melalui jalur Ibunya. Sedangkan dari pihak Bapaknya, Raden Syair Langit merupakan anak ke tiga. Nama Raden Syair Langit adalah pemberian dari salah satu Gurunya. Sedangkan nama Abah Leuweunggede, dikarenakan putra dan putri Raden Syair Langit memanggil Abah, dan Leuweunggede adalah tempat tinggalnya. Panggilan itu diikuti oleh jamah-jamaahnya.
Raden Syair Langit pernah mengurusi Madrasah Diniyah yang didirikannya, dan diberi nama Madrasah Hidayatul Azkiya, pada 02 Februari 2007.
Raden Syair Langit juga pernah mendirikan Padepokan Pencak Silat pada tanggal 10 Februari 2010, namun sekarang Padepokan tersebut sudah tidak berfungsi lagi dengan beberapa alasan, diantaranya adalah karena kesibukan-kesibukan dakwah. Akhirnya, pada tanggal 02 Mei 2016, Raden Syair Langit mendirikan Majelis Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya.
Raden Syair Langit belajar di beberapa Pondok Pesantren, diantaranya Pondok Pesantren Misbahudzulam, Pondok Pesantren Al-Fauziyah, dan Pondok-Pondok Pesantren lainnya.
Raden Syair Langit sempat juga belajar dibeberapa tempat didaerah Banten, Kuningan, Garut, dan juga beberapa daerah di Ciamis. Selain itu, sejak kecil Raden Syair Langit juga aktif belajar bela diri dibeberapa perguruan Silat, diantaranya Padjadjaran dan Karate. Sedangkan dalam Pendidikan umum, Raden Syair Langit hanya menempuh Sekolah sampai setarap SMA.
Beberapa diantara Guru khusus Raden Syair Langit
1. KH. Rosyidin ( Pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Misbahudzulam )
2. KH. Sukayat ( Pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al – Ikhlas )
3. KH. Ayeng Sutarya
4. KH. Maman Abdurahman ( Pimpinan umum Pondok Pesantren Al – Mu’awanah )
5. KH. Muhammad Oyo Sunaryo
( Pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Nurul Huda Ustmaniyah )
6. KH. Sohibul Munir ( Dewan Kiyai Pondok Pesantren Misbahudzulam )
7. KH. Abdus Somad ( Sesepuh Pondok Pesantren Sabilunajat )
8. Syekh Muhammad Abdul Gaos Syaefullah Maslul
( Pimpinan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Sirnarasa, dan juga sebagai
Guru Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah yang ke-38 )
9. Guru yang membimbing suluk pada Raden Syair Langit yang tidak disebutkan namanya.
Sedikit perjalanan singkat dari Raden Syair Langit
Semenjak dari kecil, Raden Syair Langit menempuh pendidikan Agama yang cukup ketat dari Orang Tuanya. Raden Syair Langit juga pernah terjun didunia musik, memiliki grup nusik lokal yang sudah mengeluarkan sekitar lima album kurang lebih, yang berisi 60 lagu lebih karya cipta Raden Syair Langit sendiri.
Grup musik itu bernama Ilusi. Selain itu Raden Syair Langit juga pernah bersolo karir, dan menggunakan nama Ren Muhammad Satriany.
Sempat manggung dibeberapa tv lokal, dan sering tampil dalam acara-acara lokal, namun sepertinya Allah tidak ridho dengan adanya Raden Syair Langit didunia musik yang tidak dihalalkan oleh Agama, yang pada akhirnya grup Ilusi bubar.
Raden Syair Langit menempuh Pendidikan Agama dibeberapa Pesantren, Raden Syair Langit memang sempat berhenti ngaji, dan malah memilih menggeluti dunia musik.
Salah satu yang meng-inspirasi Raden Syair Langit semenjak kecil adalah Kanjeng Syekh Raden Mas Sa’id alias Sunan Kalijaga. Jadi apapun yang ada pada Beliau, maka Raden Syair Langit menggelutinya.
Belajar ilmu-ilmu kanuragan dan kadigjayaan, belajar seni terkhusus musik, dan saat mengaji-pun Raden Syair Langit lebih suka mendalami pan tauhid dan pan tasauf, mengingat kedua pan itu akan sangat membantu perjalanan ruhaniyahnya agar sampai pada maqom keimanan yang diharapkan seperti halnya Sunan Kalijaga.
Namun begitulah manusia biasa, yang tidak lepas dari kesalahan, ditengah-tengah perjalanan hidupnya, Raden Syair Langit sempat tergiur terjun dalam dunia gelamor yang penuh dengan syahwat hawa nafsu duniawi, dan kemaksiatan.
Alhamdulillah, atas kasih sayang Allah, Raden Syair Langit kembali lagi pada jalan yang seharusnya. Bermodalkan ilmu Agama yang ia pelajari sejak kecil, lalu pengalamannya dalam dunia seni terkhusus musik, maka Raden Syair Langit kini menggunakan musik, sebagai salah satu media dalam dakwahnya, yang pada akhirnya Raden Syair Langit mengikuti jejak Sunan Kalijaga dalam sebagaian cara dakwahnya.
Hukum musik sendiri memiliki dua pandangan Ulama. Jika kita mengkerucut pada pendapat Syekh Salim bin Abdullah bin Sa’ad bin Abdullah bin Sumair Al Hadhromi Asy Syafi’i pengarang Kitab Sulamutaufiq, jelas sudah bahwa musik dikategorikan dalam alatulahwi, yang itu semua diharamkan. Namun ada beberapa pendapat Ulama lain yang membolehkan, diantaranya adalah Hujatul Islam Imam Al-Gozali dalam kitabnya Ihya Ulumudin, dan juga Syekh Yusuf Al Qaradawi dalam kitab Minfiqih Daulah. Beliau berdua memperbolehkan selagi musiknya itu tidak mengandung syahwat dan hawa nafsu, namun musiknya harus berisi syair-syair lagu yang mengingatkan kita kepada Allah, mengingatkan kita akan kematian, dan mengantarkan kita eling kepada Allah. Bukan musik yang mengandung unsur syahwat dan hawa nafsu yang justru menimbulkan kemadhorotan menurut kacamata Agama Islam.
Dengan merujuk kepada pendapat-pendapat itu, Raden Syair Langit saat masih menggunakan nama Ren Muhammad Satriany, akhirnya berhenti dari dunia musik yang mengandung syahwat dan hawa nafsu. Dan hal itupula yang menjadi bagian sejarah saat Guru Mursyidnya memberikan nama Raden Syair Langit, dimana nama itu merujuk juga pada salah satu dawuhan
Allah didalam Al Quran surat Asy syu’aro ayat 227,
إلَّا ٱلذين ءامنوا وعملوا ٱلصلحت وذكروا ٱللَّه كثيرا وٱنتصروا من بعد ما ظلموا ۗ وسيعلم ٱلذين ظلموا أى منقلب ينقلبون
Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terdzalimi ( karena menjawab syair-syairnya orang kafir ). Dan orang-orang yang dzalim kelak akan tahu ketempat mana mereka akan kembali.
Guru Mursyid Raden Syair Langit memberikan petuah bahwasannya “Jika engkau ingin bersyair, maka bersyair lah yang dimana syair-syairnya menyampaikan keagungan Allah,
( sambil memberikan Bahasa isyarat menunjuk ke langit, dimana langit itu di kiaskan adalah agung dan luhur ). mengajak kepada kebaikan, mencegah kepada kemunkaran, dan bersyairlah dimana syairnya itu menjadi nilai-nilai dzikir kepada Allah. Dentingakanlah dawai-dawai itu, dimana setiap engkau mendentingkannya menjadikanmu mabuk cinta sehingga lupa akan segalanya, karena yang engkau ingat dan engkau rindu hanyalah Allah”.
Hal itulah yang menjadi bagian sejarah saat Renren Rohmatul Aziz alias Ren Muhammad Satriany diberi nama lain oleh Guru Mursyidnya, dengan nama Raden Syair Langit.
Bahkan Guru Raden Syair Langit yang lain, yaitu Syekh Muhammad Abdul Gaos Syaefullah Maslul ( Abah Aos ) justru meng-sahkan nama itu. Dalam kata lain, Renren Rohmatul Aziz disahkan dengan adanya saksi murid-murid Abah Aos yang lain, untuk berganti nama dari Renren Rohmatul Aziz menjadi Raden Syair Langit.
Sekarang nama Renren Rohmatul Aziz lebih dikenal orang dengan nama Raden Syair Langit atau Abah Leuweunggede. Dan dalam urusan musik sendiri, Raden Syair Langit tidak lantas berhenti dalam dunia itu. Bahkan Raden Syair Langit masih aktif juga disela-sela dakwahnya membuat syair-syair lagu yang bernafaskan religi.
Diantara beberapa lagu yang sudah banyak dikenal orang adalah lagu :
1. Rinduku Allah
2. Suluk Makrifatullah
3. Maha Guru Mursyid
4. Shalawat Sirrul Makrifat ( Sholawat yang disusun oleh Raden Syair Langit sendiri atas petunjuk Guru Ruhaniahnya, dan Raden Syair Langit membuat versi yang sudah berbentuk lagu agar mudah dihafal oleh jama’ahnya dan juga kaum muslimin muslimat ).
5. Khadijah Istri Rasulullah
6. Kidung Siliwangi
7. Syair langit
8. Kulalui Dengan Tangis Tiada Henti
Dan masih banyak lagi lagu-lagu bernafaskan religi lainnya. Diantaranya ada satu album yang dibuat, dimana isinya lagu-lagu yang diminta untuk dibuatkan, oleh salah satu pihak ormas Islam yang ada di Indonesia.
Selain itu, Raden Syair Langit juga sering diminta oleh pihak beberapa Pesantren untuk membuatkan lagu Mars dan Hymne Pesantren. Sudah ada beberapa Pesantren besar yang Mars dan Hymne nya dibuatkan oleh Raden Syair Langit.
Sedikit mengulas tentang Sholawat Sirrul Makrifat yang disusun sendiri oleh Raden Syair langit, atas petunjuk salah satu Gurunya, dan hakekatnya petunjuk dari Allah, Sholawat itu adalah Sholawat yang disusun oleh Raden Syair Langit.
Penyusunan Sholawat Sirrul Makrifat itu wasilahnya juga atas apa yang sudah didawamkan oleh Raden Syair Langit, bahwasannya sudah bertahun-tahun Raden Syair Langit mendawamkan Sholawat Nariyah Gentur, Sholawat Bani Hasyim, Sholawat Haibah, Sholawat Ummi, Sholawat Bahriyah Kubro, Sholawat Sirrul Guyub, dan Sholawat-Sholawat lainnya. Hal itupun yang Raden Syair Langit ajarkan kepada murid-murid dan jama’ahnya.
Dan pada akhirnya Raden Syair Langit mendapatkan petunjuk untuk menyusun Sholawat sendiri, dan Sholawat itu diberi nama Sholawat Sirrul Makrifat.
Kini Sholawat Sirrul Makrifat telah melengkapi amaliyah-amaliyah yang dilakukan di Majelis Tarekat Thaifuriyah Ma’had Thoriqotul Auliya.
sumber : Kitab Suluk Raden Syair Langit Dan Ajaran Tarekat Thaifuriyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar