KISAH SYEKH THOIFUR ABU YAZID AL-BUSTHAMI DENGAN SEEKOR ANJING
Kisah Syekh Thoifur Abu Yazid Al-Busthami dan seekor anjing adalah satu dari banyak kisah hikmah yang menyadarkan kita tentang hakikat penyucian hati.
Semenjak kecil, Syekh Abu Yazid telah mendalami Al-Qur'an dan Hadist Nabi. Maqom (kedudukan) makrifat beliau tidak diragukan lagi.
Suatu hari Syekh Thoifur Abu Yazid Al-Busthami mendapat ilmu berharga dari seekor anjing di tepi jalan. Seperti biasa, Syekh Abu Yazid suka berjalan sendiri di malam hari. Lalu beliau melihat seekor anjing berjalan terus ke arahnya. Ketika anjing itu menghampiri beliau, Syekh Abu Yazid mengangkat jubahnya karena khawatir tersentuh anjing yang dimana badannya dinajiskan.
Lalu anjing itu pun berhenti dan terus memandangnya. Entah bagaimana Syekh Abu Yazid seperti mendengar anjing itu berkata padanya. "Tubuhku kering dan tidak akan menyebabkan najis padamu. Kalau pun engkau merasa terkena najis, engkau cukup membasuh 7 kali dengan air dan tanah, maka najis di tubuhmu itu akan hilang. Tapi jika engkau mengangkat jubahmu kerana menganggap dirimu lebih mulia, lalu menganggapku anjing yang hina, maka najis yang menempel di hatimu itu tidak akan bersih walaupun engkau membasuhnya dengan 7 lautan samudera".
Mendengar itu, Syekh Abu Yazid tersentak dan meminta maaf kepada anjing tersebut. Sebagai tanda permohonan maafnya yang tulus, Syekh Abu Yazid lantas mengajak anjing itu untuk bersahabat dan jalan Bersama, namun anjing itu menolaknya.
"Engkau tidak patut berjalan denganku, karena mereka yang memuliakanmu akan mencemooh dan melempari aku dengan batu. Aku tidak tahu mengapa mereka menganggapku hina, padahal aku berserah diri pada Sang Pencipta wujud ini. Lihatlah aku tidak menyimpan dan membawa sebuah tulang pun, sedangkan engkau masih menyimpan sekarung gandum," kata anjing itu sambil pergi meninggalkan Syekh Abu Yazid.
Syekh Thoifur Abu Yazid Al-Busthami pun terdiam dan berkata: "Duhai Allah, untuk berjalan dengan seekor anjing ciptaan-Mu saja aku tidak layak. Bagaimana aku merasa layak berjalan bersama dengan-Mu, ampunilah aku dan sucikan hatiku dari segala kotoran."
Sejak peristiwa itu, Syeikh Abu Yazid senantiasa memuliakan dan mengasihi semua mahluk Allah tanpa syarat. Kisah ini mengingatkan kita sebuah pesan indah yang difirmankan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an.
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
"Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa".
(QS. An-Najm: 32)
sumber : Kitab Suluk Raden Syair Langit Dan Ajaran Tarekat Thaifuriyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar