1. “Aku baru sadar, kukira aku bisa mencintai-Nya, Ternyata cintaku kepada-Nya selama ini akibat Cinta-Nya kepadaku.”
2. “Kesombonganmu merupakan halangan utama,
Aku berhasrat untuk tidak menginginkan,
Aku tidak pernah melihat lampu yang bersinar lebih terang daripada lampu kesunyian,
Hal yang kita katakan tidak pernah dapat ditemukan dengan mencari, namun hanya pencari yang menemukannya.
Saya pergi ke padang belantara, cinta telah turun dan telah menutupi bumi, ketika kaki menembus salju, saya menemukan kaki saya ditutupi dengan cinta”.
3. “Semua pembicaraan dan kekacauan ini, kebisingan, gerakan, dan keinginan semuanya berada di luar tabir. Karena Hakikatnya, dalam tabir ada keheningan dan ketenangan dan kedamaian.
Jika saya hanya tahu bahwa saya telah mengambil satu langkah dalam ketulusan, saya tidak akan memberi nilai pada hal lain.
Saya membuat empat kesalahan dalam langkah awal saya dengan cara ini.
Saya berpikir bahwa saya mengingat-Nya, bahwa saya mengenal-Nya, bahwa saya mencintai-Nya, dan bahwa saya mencari-Nya. Tetapi ketika saya sampai kepada-Nya, saya melihat bahwa mengingat-Nya tentang saya mendahului ingatan saya kepada-Nya, bahwa pengetahuan-Nya tentang saya mendahului pengetahuan saya tentang-Nya, bahwa cinta-Nya kepada saya, lebih kuno daripada cintaku kepada-Nya”.
4. “Saya telah bermujahadah (beribadah sungguh-sungguh) selama 30 tahun. Tidak ada yang paling berat bagiku selain mempelajari ilmu dan mengamalkannya. Kalau bukan karena perbedaan para ulama, pasti saya akan tetap mendalaminya. Perbedaan pendapat para ulama adalah rahmat kecuali dalam masalah tauhid.” Dikatakan pula bahwa Syekh Abu Yazid tidak meninggalkan dunia kecuali dia telah mengkhatamkan Al-Qur’an seluruhnya”.
5. “Saya pernah pergi mengunjungi seseorang yang terkenal dengan kewaliannya. Dia seorang yang banyak dikunjungi dan terkenal dengan kezuhudannya, lalu saya datang padanya. Ketika saya lihat dia keluar dari rumah dan ia meludah ke arah kiblat, maka saya berpaling dan tidak mengucapkan salam kepadanya. Dia tidak dapat dipercaya dan kurang berpegang teguh dengan adab-adab Rasulullah SAW. Jika demikian, bagaimana mungkin kewaliannya dapat dipercaya ?”.
6. Syekh Abu Yazid pernah ditanya tentang awal taubat dan kezuhudannya, lalu Beliau menjawab, “Zuhud tidak mempunyai kedudukan.” Ditanyakan lagi, “Mengapa?” Jawabnya, “Karena ketika saya berzuhud selama tiga hari, pada hari keempatnya saya keluar dari zuhud. Hari pertama saya zuhud dari dunia dan seisinya, pada hari kedua saya zuhud dari akhirat dan seisinya, pada hari ketiga saya zuhud dari apa saja selain Allah. Maka pada hari keempat tiadalah yang tersisa selain Allah, lalu saya menemukan suatu kesimpulan pengertian. Tiba-tiba saya mendengar suara bisikan yang mengatakan, “Wahai Abu Yazid, tidak ada rasa takut orang yang bersama Kami.” Saya pun menimpalinya, ‘Inilah yang saya inginkan. Datanglah suara berikutnya yang mengatakan, ‘Kamu telah menemukan, kamu telah menemukan, kamu telah menemukan.
7. Syekh Abu Yazid juga pernah ditanya, “Penghalang apa yang paling berat dalam melalui jalan menuju Allah?” Jawabnya, “Saya tidak dapat menerangkannya.” Ditanyakan lagi, “Usaha apakah yang paling ringan untuk menghindari nafsu?” Jawabnya, “Kalau ini saya dapat menerangkan. Saya pernah mengajak hawa nafsuku untuk taat pada Allah SWT, namun ia menolaknya, lalu saya berpuasa selama satu tahun”.
8. “Jika kamu melihat seorang yang telah diberi keramat sampai ia bisa terbang di udara sekalipun, maka janganlah tertipu dengannya, terkecuali jika kamu dapat melihat kesungguhannya dalam melaksanakan perintah dan larangan Allah, dalam menjaga batasan-batasan hukum Allah, dan dalam melaksanakan syariat Agama Allah.
9. Di suatu malam, Syekh Abu Yazid pernah pergi ke suatu tempat untuk berdzikir di pagar tempat itu, namun sampai pagi ia tidak dapat berdzikir. Lalu seseorang bertanya kepada Syekh Abu Yazid, ‘Saya teringat sebuah kata ketika saya masih kecil yang kata ini berputar-putar terus di lidahku, sehingga saya malu untuk berdzikir kepada Allah’.
sumber : Kitab Suluk Raden Syair Langit Dan Ajaran Tarekat Thaifuriyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar